Varises esofagus adalah kondisi ketika pembuluh darah di dalam esofagus mengalami pembesaran yang abnormal. Pembuluh ini terletak di pembuluh yang menghubungkan tenggorokan dan perut. Umumnya, varises esofagus dialami oleh penderita penyakit liver serius.
Lebih jauh lagi, varises esofagus muncul ketika aliran darah normal ke liver mengalami penyumbatan karena adanya jaringan parut di liver. Untuk melewati sumbatan ini, aliran darah mencari jalur lain lewat pembuluh darah lebih kecil yang tidak memiliki kapasitas menyalurkan darah dalam volume besar.
Umumnya, varises esofagus tidak menimbulkan gejala kecuali mengalami pendarahan. Kondisi pendarahan ini bisa terjadi ketika pembuluh darah kecil yang tidak didesain untuk menyalurkan darah dalam volume besar pecah sehingga terjadi pendarahan. Ini adalah kondisi berbahaya yang mengancam nyawa penderitanya.
Ketika pendarahan terjadi, beberapa gejala yang mungkin dialami di antaranya:
Tiga gejala terakhir biasanya berhubungan pula dengan gejala penyakit liver. Apabila gejala di atas mulai mengkhawatirkan, jangan tunda konsultasi dengan dokter. Jika terdiagnosis mengalami varises esofagus, dokter akan memberi instruksi untuk mewaspadai risiko pendarahan.
Sementara bagi orang yang menderita penyakit liver, diskusikan dengan dokter tentang risiko mengalami varises esofagus. Tak hanya itu, ketahui pula apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko mengalami varises esofagus.
Beberapa penyebab terjadinya varises esofagus adalah:
Beberapa penyakit liver seperti hepatitis, hati berlemak, dan masalah pada saluran empedu bisa menyebabkan sirosis. Pada penderitanya, organ hati mengalami kerusakan karena terbentuknya jaringan parut sehingga mengganggu fungsinya. Ini merupakan komplikasi dari berbagai penyakit liver.
Seperti yang telah dielaborasi di atas, varises esofagus terjadi ketika aliran darah normal ke liver tersumbat karena jaringan parut. Ini kerap terjadi pada penderita penyakit liver. Konsekuensinya, aliran darah akan kembali naik dan meningkatkan tekanan pada pembuluh darah besar.
Ketika tekanan ini terjadi, mau tak mau darah akan mencari jalur lain lewat pembuluh darah lebih kecil seperti yang ada di bagian bawah esofagus. Pembuluh darah kecil inilah yang rentan pecah dan mengakibatkan pendarahan.
Infeksi parasit yang ditemukan di Afrika, Amerika Selatan, Timur Tengah, dan Asia Timur yaitu schistosomiasis juga bisa menyebabkan varises esofagus. Parasit ini merusak liver, paru-paru, usus, kandung kemih, dan organ tubuh lainnya.
Pendarahan varises esofagus lebih mudah terjadi pada kondisi tertentu, seperti:
Bagi penderita sirosis yang cukup parah, belum ditemukan perawatan yang bisa mencegah munculnya varises esofagus. Meskipun obat beta blocker dapat mencegah terjadinya pendarahan, bukan berarti ampuh mencegah terbentuknya varises esofagus pula.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari komplikasi sekaligus pendarahan varises esofagus yang mengancam nyawa adalah:
Orang yang memiliki varises esofagus harus mengikuti program penanganan dengan disiplin. Tak hanya itu, perlu konsultasi dengan dokter secara berkala untuk memantau apakah ada risiko pembuluh darah pecah. Tanpa penanganan yang tepat, pendarahan varises esofagus bisa menjadi kondisi yang fatal.